Respirasi memiliki
beberapa definisi yaitu:
·
Proses pengambilan O2 dan pengeluaran CO2 oleh makhluk hidup.
·
Proses pembongkaran senyawa complex menjadi
senyawa sederhana.
·
Proses pembongkaran senyawa organik menjadi
senyawa anorganik yang terjadi di dalam sel dalam rangka mendapatkan
energy
atau tenaga
Rumus Respirasi
: C6H12O6 + H2O ---> 6CO2 + 6H2O + Energi
Berdasarkan definisi
diatas maka dapat disimpulkan bahwa
respirasi merupakan proses pengambilan oksigen dan pengeluaran
karbondioksida
dalam rangka memperoleh energi.
Proses respirasi melewati
dua tahap yaitu respirasi eksternal
dan respirasi internal. Respirasi eksternal merupakan proses respirasi
yang
berlangsung melalui alat-alat pernapasan. Sedangkan respirasi internal
merupakan proses respirasi yang berlangsung di dalam sel ( di dalam
sitoplasma
dan mitokondria).
Hidung ---> faring ---> laring ---> trakea
---> bronkus ---> pulmo ---> alveolus ---> sel-sel tubuh.
Hidung
merupakan alat pernapasan yang paling awal yang dilalui udara. Di dalam
rongga
hidung mengalami penyaringan dan penghangatan. Penyaringan ditunjukkan
kepada
benda-benda asing yang tidak berbentuk gas, misalnya debu. Benda
tersebut dihalangi
oleh rambut-rambut halus (silia) yang tumbuh keluar. Penghangatan yaitu
mengubah suhu udara agar sesuai dengan suhu tubuh. Penghangatan ini
terjadi
akibat kontaknya silia tersebut dengan permukaan selaput lendir sehingga
menjadi lembab. Jaringan yang terdapat di dalam rongga hidung adalah
epithelium
silindris bersilia.
Faring
merupakan rongga persimpangan antara jalan pernapasan dengan jalan
makanan
(esophagus). Di dalam faring terdapat katup penutup rongga hidung yang
disebut
uvula atau anak tekak. Selain itu juga terdapat epiglotis yang berfungsi
untuk
mengatur pergantian perjalanan pernapasan dan makanan pada persimpangan
tersebut.
Merupakan
daerah pangkal batang tenggorokan yang bertindak sebagai daerah
pembentukan
suara, dimana di dalamnya terdapat tulang rawan yang membentuk jakun. Di
dalam
laring terdapat selaput suara yang ketegangannya diatur oleh
serabut-serabut
otot, sehingga dapat menghasilkan tinggi rendahnya nada yang diperlukan.
Merupakan
saluran respirasi yang befungsi sebagai saluran udara dan panjangnya ±10
cm
serta terdiri dari 16-20 gelang cincin. Cincin-cincin ini terdiri dari
tulang-tulang rawan yang berbentuk seperti kuku kuda (huruf C). Trakea
ini terdiri
dari 3 lapis yaitu :
a)
Lapis luar terdiri atas jaringan ikat
b)
Lapis tengah terdiri dari otot polos dan cincin
tulang rawan
c)
Lapis terdalam terdiri atas jaringan epitel
bersilia yang menghasilkan banyak lendir yang berfungsi untuk menangkap
dan
mengembalikannya ke hulu saluran pernapasan benda-benda asing yang akan
masuk
ke dalam peru-paru
Merupakan
cabang batang tenggorokan yang terletak di dalam dada. Batang bronkus
menuju ke
paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru kanan lebih gampang rusak
karena
letaknya yang lebih tegak dibanding paru-paru kiri. Di dalam paru-paru
tiap
bronkus membentuk cabang-cabang yang disebut bronkiolus. Dinding bronkus
juga
terdiri atas tiga lapis yaitu jaringan ikat, otot polos dan jaringan
epitel,
seperti pada trakea, perbedaannya adalah dinding trakea jauh lebih tebal
dan
cincin tulang rawan pada bronkus tidak berbentuk lingkaran sempurna.
Sel-sel
epitel bersilia pada bronkus semakin lama akan berubah menjadi sisik
epitel.
Paru-paru
terletak di dalam rongga dada di kanan dan kiri jantung dan dilindungi
oleh
tulang-tulang rusuk yang berbentuk sangkar. Paru-paru dibungkus oleh
selaput
yang disebut Pleura. Pleura ini merupakan selaput tipis rangkap dua.
Diantara
selaput tersebut dengan paru-paru terdapat cairan limfa, yang berfungsi
untuk
melindungi paru-paru dari gesekan pada waktu mengembang dan mengempis.
Paru-paru kanan memiliki tiga lobus sedang paru-paru kiri hanya memiliki
dua
lobus. Mengembang dan mengempisnya paru-paru disebabkan perubahan
tekanan dalam
rongga dada.
Merupakan
saluran akhir dari sistem pernapasan. Alveolus berupa
gelembung-gelembung
udara. Pada bagian alveolus ini terjadi pertukaran oksigen dari udara
bebas ke
sel-sel darah dan karbondioksida dari darah ke udara bebas. Pertukaran
ini
terjadi secara difusi yang berhubungan dengan kapiler-kapiler darah.
Pada
paru-paru terdapat kurang lebih 300 juta alveolus.
Mekanisme Pernapasan
Manusia bernapas melalui
dua tahap yaitu inspirasi (menghirup
udara) dan ekspirasi (menghembuskan udara). Inspirasi adalah proses
pengambilan
udara dimana udara masuk ke dalam tubuh. Ekspirasi adalah proses
pengeluaran
udara dari dalam tubuh.
Berdasarkan otot yang
berperan aktif, pernapasan manusia dan
mamalia dibedakan menjadi dua yaitu:
1.
Pernapasan Dada
Yang
berperan adalah otot-otot antarrusuk atau interkostal untuk menggerakkan
tulang-tulang rusuk. Mekenismenya sebagai berikut:
a.
Inspirasi, otot tulang rusuk bagian luar
berkontraksi maka tulang rusuk terangkat sehingga volume rongga dada
membesar.
Akibatnya tekanan dalam paru-paru mengecil sehingga udara diluar
mempunyai
tekanan yang lebih besar masuk ke dalam paru-paru.
b.
Ekspirasi, bila otot-otot tulang rusuk bagian luar
berelaksasi yaitu tulang rusuk dan tulang dada turun kembali sehingga
volume
rongga dada mengecil. Oleh karena itu tekanan bagian luar paru-paru
lebih kecil
daripada bagian dalam sehingga udara keluar dari paru-paru.
2. Pernapasan
Perut
Yang
berperan dalam pernapasan ini adalah otot diafragma (sekat antara rongga
dada
dan rongga perut)
Mekanismenya
adalah sebagai berikut:
a)
Inspirasi, bila otot diafragma berkontraksi
sehingga mendatar, maka rongga dada membesar. Oleh karena itu tekanan
uara
menjadi kecil sehingga udara masuk ke dalam paru-paru.
b)
Ekspirasi, bila otot diafragma berelaksasi, maka
rongga dada mengecil. Akibatnya tekanan di paru-paru membesar sehingga
udara
keluar dari paru-paru.
Pertukaran
Gas Oksigen dan Karbondioksida dalam Tubuh
Pertukaran gas atau difusi
gas respirasi disebabkan karena
adanya perbedaan tekanan udara baik oksigen atau karbondioksida.
Faktor-faktor yang
menentukan difusi gas respirasi melintasi
membra alveolus dan kapiler darah yaitu sebagai berikut:
a)
Permeabilitas epithelium /membran respirasi. Jika
membran semakin permeable maka semakin cepat proses difusi.
b)
Luas permukaan epithelium/membran respirasi.
Semakin luas membran respirasinya, maka semakin cepat proses difusi
berlangsung.
c)
Tekanan parsial gas yang bergantung pada
persentasenya dalam seluruh bagian udara, semakin tinggi tekanan
parsial, maka
semakin cepat proses difusi berlangsung.
d)
Kecepatan sirkulasi darah di paru-paru atau
insang. Semakin cepat peredaran darah maka semakin cepat pula proses
difusinya.
e)
Kecepatan reaksi kimia yang terjadi di dalam
darah. Semakin cepat reaksi yang terjadi maka semakin cepat pula preses
difusinya.
Macam-Macam Volume Udara
Pernapasan
ü Volume
udara tidal yaitu volume udara yang masuk dan keluar sebagai akibat
pernapasan
biasa, besarnya 500 cc.
ü Volume
udara komplementer yaitu volume udara yang dapat masuk ke dalam
paru-paru
setelah melakukan inspirasi normal, besarnya 1500 cc.
ü Volume udara
suplementer yaitu vvolume udara yang masih dapat dikeluarkan setelah
melakukan
ekspirasi normal, besarnya sama dengan volume udara komplementer yaitu
1500 cc.
ü Volume udara
residu yaitu volume udara yang tersisa di dalam paru-paru yang tidak
dapat diekspirasikan
, besarnya 1000 cc.
ü Kapasitas
vital paru-paru yaitu volume udara yang dapat dihembuskan semaksimal
mungkin
setelah melakukan inspirasi secara maksimal (volume udara tidal + volume
udara
suplementer + volume udara komplementer), besarnya 3500 cc.
ü Kapasitas
total paru-paru yaitu volume udara yang tertampung secara maksimal di
paru-paru
(kapasitas vital paru-paru + udara residu) 4500 cc.
Frekuensi Pernapasan Pada
Manusia
Secara umum
frekuensi pernapasan pada orang dewasa adalah 15-20 kali per menit.
Frekuensi pernapasan
pada pria lebih cepat dari pada wanita karena pria lebih banyak
melakukan
aktifitas. Cepat lambatnya frekuensi pernapasan dipengaruhi oleh usia,
jenis
kelamin, suhu tubuh,
posisi tubuh maupun aktivitas tubuh.
Source :http://humanrespiration.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar