Music

Kamis, 03 April 2014

PRESENT CONTINOUS TENSE

 Present Continuous Tense

Present continuous tense adalah bentuk kata kerja yang digunakan untuk membicarakan aksi yang sekarang sedang terjadi, rencana dimasa depan, atau tren yang sedang terjadi.
Rumus Present Continuous Tense

Adapun rumus present continuous tense untuk kalimat positif, negatif, dan interogatif berikut contoh kalimatnya adalah sebagai berikut.
Jenis KalimatRumusContoh Present Continuous Tense
positif (+)S + be(am/is/are) + V1-ing/pres. participleThey are playing football.
He is reading a book.
negatif (-)S + be(am/is/are) + not + V1-ing/pres. participleThey are not playing football.
He is not reading a book.
interogatif (?)be(am/is/are) + S + V1-ing/pres. participleAre they playing football?
Is he reading a book?

HORTATORY EXPOSITION

A. Pengertian Hortatory Exposition Text

Seperti halnya Analytical Exposition, Hortatory Exposition adalah jenis teks bahasa Inggris yang tergolong ke dalam kelas Argumentation. Hortatory Exposition adalah sebuah jenis teks bahasa Inggris yang mana menghadirkan usaha penulis memengaruhi pembaca untuk melakukan sesuatu atau bertindak dalam hal tertentu. Dalam Hortatory Exposition, penulis mencantumkan beberapa pendapat mengenai hal tertentu untuk memperkuat ide pokok  dari teks tersebut.

Berbeda dengan Analytical Exposition, Hortatory Exposition menghadirkan Recommendation sebagai paragraf penutup dari sebuah Hortatory Exposition Text. Dalam Recommendation ini, penulis berusaha mengajak dan membujuk pembaca untuk melakukan sesuatu. Hal ini jauh berbeda dengan Analytical Exposition yang mana menempatkan Reiteration atau penulisan kembali ide pokok sebuah teks sebagai penutup tanpa adanya ajakan atau bujuakan kepada pembaca.

B. Tujuan Komunikatif Hortatory Exposition Text

Berbeda dengan Analytical Exposition Text yang tujuan komunikatifnya memaparkan dan memengaruhi pembaca bahwa kejadian yang di ceritakan itu penting, pada Hortatory Expostion Text tujuan kommunikatifnya adalah memaparkan dan memengaruhi pembaca bahwa seharusnya demikian dan seharusnya tidak demikian.


NARRATIVE TEXT

A. Pengertian Narrative Text
Narrative Text adalah satu dari 13 jenis teks bahasa inggris (genre) yang lahir dari kalangan Narration (lihat Types Of Text) sepertihalnya Recount Text, Anecdote Text, Spoof Text dan News Items Text yang mana berfungsi untuk menceritakan kisah masa lampau dan untuk hiburan.

B. Tujuan Komunikatif Narrative Text
Tujuan Komunikatif Narrative Text seperti yang dijelaskan di atas adalah untuk menghibur pendengar atau pembaca tentang suatu kisah atau cerita masa lampau yang bertalian dengan pengalaman nyata, khayal atau peristiwa-peristiwa pelik yang mengarah ke suatu krisis, yang pada akhirnya menemukan suatu penyelesaian.

C. Generic Structure Narrative Text
Setiap jenis teks bahasa Inggris (genre) memiliki struktur teks-nya sendiri-sendiri. Struktur dari Narrative Text terdiri dari tiga bagian yaitu :

1. Orientation
 Pada bagian Orientation atau pengenalan berisi tentang pengenalan tokoh dalam cerita serta waktu dan tempat kejadiannya.

2. Complication
Pada bagian Complication berisi tentang gambaran munculnya krisis atau masalah yang di alami oleh tokoh pada cerita tersebut yang harus dipecahkan.
 
3. Resolution
Pada bagian Resolution berisi tentang bagaiman tokoh dari cerita tersebut memecahkan masalah yang ada pada bagian Complication. Biasanya terdapat lebih dari satu Resolution untuk satu Complication.

Pada beberapa referensi tentang Narrative Text, terdapat tambahan generic structure pada Narrative Text, yaitu penambahan Coda setelah Resoultion. Jadi susunan Narrative text adalah Orientiation, Complication, Resolution dan Coda.


SISTEM REPRODUKSI MANUSIA

Alat reproduksi pada pria

Organ Sistem Reproduksi Pria
Organ reproduksi pria
  • Alat reproduksi bagian luar (Genetalia eksterna)
    • Penis, merupakan alat kopulasi yaitu untuk menyalurkan sperma ke dalam vagina.
    • Skrotum (kantong testis), berfungsi melindungi testis dan mengatur suhu bagi pembentukan sperma.
    • Lubang uretra, tempat keluarnya urine dan sperma.
  • Alat reproduksi bagian dalam (Genetalia interna)
    • Sepasang testis, tempat pembentukan sperma dan hormon testosteron.
    • Epididimis, merupakan saluran sperma. Berfungsi juga sebagai tempat pematangan sperma.
    • Vas deferens, merupakan saluran sperma menuju ke uretra.
    • Vesikula seminalis (kantong sperma), merupakan tempat penampungan sperma.
    • Saluran uretra, adalah saluran bersama antara urine dan sperma.

 

SISTEM RESPIRASI MANUSIA

Respirasi memiliki beberapa definisi yaitu:
·        Proses pengambilan O2 dan pengeluaran CO2 oleh makhluk hidup.
·        Proses pembongkaran senyawa complex menjadi senyawa sederhana.
·        Proses pembongkaran senyawa organik menjadi senyawa anorganik yang terjadi di dalam sel dalam rangka mendapatkan energy atau tenaga
Rumus Respirasi : C6H12O6 + H2O ---> 6CO2 + 6H2O + Energi

Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa respirasi merupakan proses pengambilan oksigen dan pengeluaran karbondioksida dalam rangka memperoleh energi.
Proses respirasi melewati dua tahap yaitu respirasi eksternal dan respirasi internal. Respirasi eksternal merupakan proses respirasi yang berlangsung melalui alat-alat pernapasan. Sedangkan respirasi internal merupakan proses respirasi yang berlangsung di dalam sel ( di dalam sitoplasma dan mitokondria).
Jalur respirasi manusia secara runtut adalah sebagai berikut:


Hidung ---> faring ---> laring ---> trakea ---> bronkus ---> pulmo ---> alveolus ---> sel-sel tubuh.

SISTEM PENCERNAAN MANUSIA

Proses pencernaan pada manusia dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1. Pencernaan mekanik, adalah proses pengubahan makanan dari bentuk kasar menjadi bentuk kecil atau halus. Proses ini dilakukan dengan menggunakan gigi di dalam mulut.
2. Pencernaan kimiawi, adalah proses perubahan makanan dari zat yang kompleks menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan enzim, yang terjadi mulai dari mulut, lambung, dan usus. Enzim adalah zat kimia yang dihasilkan oleh tubuh yang berfungsi mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam tubuh.
Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan makanan. Alat-alat pencernaan makanan pada manusia adalah organorgan tubuh yang berfungsi mencerna makanan yang kita makan. Alat pencernaan makanan dibedakan atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan

A. Mulut
Makanan masuk ke dalam tubuh pertama kali melewati rongga mulut. Oleh karena itu, proses pencernaan makanan secara mekanik dan kimiawi sudah dimulai pada bagian ini. Pada rongga mulut terdapat beberapa bagian yang berperan dalam proses pencernaan yakni gigi, lidah, dan kelenjar ludah.
  1. Gigi
Terdapat empat macam gigi, yaitu gigi seri (insisor = I) , gigi taring (caninus =C), geraham depan (premolar = Pm), dan geraham belakang (molar = M). Makanan dipotong dengan gigi seri, dirobek gigi dengan taring dan dikunyah dengan gigi geraham. Pada orang dewasa, gigi yang lengkap terdiri atas 32 buah.
Gigi memiliki tiga bagian utama meliputi:
1. mahkota gigi yang terletak menonjol di atas tulang;
2. leher gigi;
3. akar gigi, tertanam di dalam tulang rahang.
Sebagian besar gigi tersusun atas tetapi mahkota gigi dilapisi email yang sangat keras. Rongga pada gigi (pulpa) berisi pembuluh darah dan pembuluh saraf. Bagian yang menutup dan mengelilingi leher gigi disebut gusi.
  1. Lidah
Lidah sebagian besar terdiri atas otot. Pada permukaan atas lidah banyak terdapat ribuan tonjolan kecil yang disebut dengan papilla, yang banyak terdapat rangkaian kompleks saraf yang membentuk alat indra pengecap dan peraba. Pada permukaan atas papilla terdapat selaput lendir. Lidah seseorang berbentuk bulat memanjang. Dalam keadaan tertentu, lidah dapat dijulurkan memanjang.
Lidah berfungsi untuk mengaduk makanan di dalam rongga mulut dan membantu mendorong makanan (proses penelanan) serta menghasilkan kelenjar ludah. Selain itu, lidah juga berfungsi sebagai alat pengecap yang dapat merasakan manis, asin, pahit, dan asam.
  1. Kelenjar Ludah
Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur ( saliva). Kelenjar ludah dalam mulut ada tiga pasang, yaitu:
1) Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga. Kelenjar parotis menghasilkan ludah yang berbentuk cair.
2) Kelenjar submandibularis, terletak di rahang bawah.
3) Kelenjar sublingualis, terletak di bawah lidah. Kelenjar submandibularis dan kelenjar sublingualis menghasilkan getah yang mengandung air dan lendir.
Ludah berfungsi untuk memudahkan penelanan makanan, membasahi, dan melumasi makanan sehingga mudah ditelan. Selain itu, ludah juga melindungi selaput mulut terhadap panas, asam, dan basa.
Di dalam ludah terdapat enzim ptialin ( amilase) yang berfungsi mengubah makanan dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat ( amilum) menjadi gula sederhana jenis maltosa. Enzim ptialin bekerja dengan baik pada pH antara 6.8 – 7 dan suhu 37 °C.

HIDROLISI GARAM


SIFAT ASAM BASA DARI GARAM


Garam ialah senyawa ionik yang terbentuk oleh reaksi antara asam dan basa. Garam ialah elektrolit kuat yang terurai sempurna dalam air dan dalam beberapakasus nereaksi dengan air. Istilah hidrolisis garam menjelaskan reaksi anion atau kation suatu garam atau keduanya, dengan air. Hidrolisis garam biasanya mempengaruhi pH larutan.
Hidrolisis berasal dari kata hidro yang berarti air dan lisis yang berarti penguraian. Jadi hidrolisis adalah reaksi kimia suatu senyawa dengan air, membentuk senyawa lain. Kation basa lemah atau anion asam lemah suatu garam, atau kedua-duanya dapat mengalami hidrolisis melalui suatu reaksi kesetimbangan dengan air membentuk ion H3O+ (=H+) atau ion OH-, peristiwa tersebut dinamakan hidrolisis daram. JIka hidrolisis menghasilkan ion H3O+ maka larutan bersifat asam, tetapi jika hidrolisis menghasilkan ion OH- maka larutan bersifat basa. Reaksi hidrolisis garam merupakan jenis reaksi kesetimbangan larutan yang homogen.
Ada dua macam  hidrolisis, yaitu:
1.      Hidrolisis parsial/sebagian (jika garamnya berasal dari asam lemah dan basa kuat atau sebaliknya & pada hidrolisis sebagian  hanya salah satu ion saja yang mengalami reaksi hidrolisis, yang lainnya tidak)
2.      Hidrolisis total (jika garamnya berasal dari asam lemah dan basa lemah).

Garam yang Menghasilkan Larutan Netral
Memang benar pada umumnya bahwa garam yang mengandung ion logam alkali atau ion logam alkali tanah (kecuali Be2+) dan basa konjugat suatu asamkuat (misalnya, Cl-, Br-, dan NO3-) tidak mengalami hidrolisis dalam jumlah banyak, dan larutannya dianggap netral. Misalnya, bila NaNO3, suatu garam yang terbentuk oleh reaksi NaOH dengan HNO3, larut dalam air, garam ini terurai sempurna menjadi:
NaNO3 (s)          H2O             Na+(aq) + NO3- (aq)
Ion Na+ terhidrasi tidak memberikan ataupun tidak juga menerima ion H+. ion NO3- adalah basa konjugat dari asam kuat HNO3 dan tidak memiliki afinitas untuk ion H+. Akibatnya, suatu larutan yang mengandung ion Na+ dan NO3- akan netral, dengan pH 7.

Garam yang Menghasilkan Larutan Basa
Penguraian natrium asetat (CH3COONa) dalam air menghasilkan
CH3COONa (s)         H2O         Na+(aq) + CH3COO-(aq)
Ion Na+ yang terhidrolisis tidak memiliki sifat asam ataupun basa. Namun ion asetat CH3COO- adalah basa konjugat dari asam lemah CH3COOH dan dengan demikian memiliki afinitas untuk ion . Reaksi hidrolisisnya sebagai
CH3COO- (aq) + H2O (l)                                 CH3COOH(aq) + OH- (aq)
Karena reaksi ini menghasilkan ion OH-, larutan natrium asetat akan bersifat basa. Konstanta kesetimbangan untuk reaksi hidrolisis ini adalah persamaan konstanta ionisasi basa untuk CH3COO-, sehingga kita tuliskan







BUFFER (LARUTAN PENYANGGA)

Salah satu sifat penting dari larutan penyangga (disebut juga larutan buffer) adalah dapat mempertahankan pH larutan.
Menurut Teori Asam-Basa Arrhenius, larutan yang mengandung campuran asam lemah dan garam yang anionnya senama dengan asam lemah tersebut akan membentuk larutan penyangga. Contohnya, NH3COOH dan CH3COONa. Demikian juga jika larutan mengandung campuran basa lemah dan garam yang kationnya senama dengan basa lemah akan membentuk larutan penyangga. Contohnya, NH4OH dan NH4Cl.
Berdasarkan Teori Asam-Basa Bronsted-Lowry, larutan yang mengandung campuran dari pasangan asam lemah dan basa konjugat atau basa lemah dan asam konjugatnya akan membentuk larutan penyangga.
Contoh:
kesetimbangan ion dalam larutanPrinsip larutan penyangga berdasarkan teori asam basa Arrhenius terbatas hanya untuk campuran asam lemah dan garamnya atau basa lemah dan garamnya, sedangkan prinsip berdasarkan Bronsted-Lowry lebih umum, selain asam lemah dan garamnya (contoh a), juga mencakup campuran garam dan garam (contoh b).
Tinjau contoh (b), sistem kesetimbangan asam lemah dan basa konjugatnya dapat berasal dari garam NaH2PO4 dan Na2HPO4. Jika kedua garam ini dicampurkan, akan terbentuk larutan penyangga.

TITRASI

Salah satu aplikasi stoikiometri larutan adalah titrasi. Titrasi merupakan suatu metode yang bertujuan untuk menentukan banyaknya suatu larutan dengan konsentrasi yang telah diketahui agar tepat habis bereaksi dengan sejumlah larutan yang dianalisis atau ingin diketahui kadarnya atau konsentrasinya. Suatu zat yang akan ditentukan konsentrasinya disebut sebagai “titran” dan biasanya diletakkan di dalam labu Erlenmeyer, sedangkan zat yang telah diketahui konsentrasinya disebut sebagai “titer” atau “titrat”  dan biasanya diletakkan di dalam “buret”. Baik titer maupun titran biasanya berupa larutan.
Titrasi biasanya dibedakan berdasarkan jenis reaksi yang terlibat di dalam proses titrasi, sebagai contoh bila melibatkan reaksi asam basa maka disebut sebagai titrasi asam basa atau aside alkalimetri, titrasi redox untuk titrasi yang melibatkan reaksi reduksi oksidasi, titrasi kompleksometri untuk titrasi yang melibatkan pembentukan reaksi kompleks dan lain sebagainya. (Pada site ini hanya dibahas tentang titrasi asam basa).